Forex

Forex: Keuntungan Menakjubkan dari Trading Posisi Momentum

Forex: Keuntungan Menakjubkan dari Trading Posisi Momentum – Saat pasar keluar dari saluran, entah itu naik di atas level resistance atau turun di bawah level support, gunakan teknik momentum dengan MACD. Ini umumnya adalah trading posisi, yang berlangsung beberapa hari atau bahkan sebulan. Meskipun Anda akan membayar sedikit biaya perpanjangan semalam (dengan sebagian besar broker) untuk menjaga posisi tetap aktif, trading ini biasanya membawa cukup banyak pips sehingga mempertahankan posisi tersebut sangat menguntungkan.

Moving Average Convergence/Divergence (MACD) adalah indikator populer yang bekerja dengan baik di pasar momentum. MACD (diucapkan mac-d) menggambarkan tiga jenis rata-rata bergerak eksponensial yang berbeda, dan menampilkannya sebagai dua garis dengan warna yang berbeda yang saling menyilang di atas grafik atau di jendela di bawahnya. Satu garis adalah MACD itu sendiri; garis lainnya disebut garis sinyal atau trigger.

MACD juga menggambarkan histogram, yang merupakan semacam grafik batang di jendela bawah grafik harga pasangan mata uang. Di histogram MACD, ada garis yang menunjukkan titik nol, disebut garis tengah, dan batang grafiknya naik dan turun di atas dan di bawah garis tengah itu seperti gelombang. Histogram ini menunjukkan perbedaan antara garis MACD dan garis sinyalnya; ketika keduanya saling silang, histogram akan membaca nol.

Jika platform perangkat lunak Anda mengharuskan Anda untuk mengatur konfigurasi MACD, pengaturan yang paling populer adalah 12 dan 26 untuk indikator itu sendiri dan 9 untuk garis sinyal. Bereksperimenlah untuk menemukan pengaturan yang paling cocok dengan gaya trading Anda.

Seperti halnya RSI, MACD bisa menunjukkan kapan pasangan mata uang sudah jenuh beli atau jenuh jual. Tidak ada angka pasti untuk menunjukkan ini, tetapi ketika garis histogramnya sangat panjang, itu adalah petunjuk yang baik bahwa pembalikan bisa terjadi.

Sekali lagi seperti RSI, MACD juga bisa menunjukkan divergensi. Ketika harga mencapai titik tertinggi atau terendah baru, tetapi garis MACD tidak, itu bisa berarti momentum sedang melemah. Sekali lagi, pembalikan bisa saja terjadi.

Tekniknya

Saat MACD melintasi garis sinyalnya, itu adalah sinyal masuk ke arah pergerakan garis MACD. Jika MACD turun di bawah garis sinyalnya, periksa apakah trading pendek (short trade) memungkinkan; jika naik di atasnya, lakukan trading panjang (long trade). Sinyal ini dianggap sangat kuat jika, tak lama setelah crossover terjadi, harga pasangan mata uang melampaui resistance atau turun di bawah support; itu bisa menandakan pergerakan besar.

Perlu diingat bahwa MACD adalah indikator yang terlambat, jadi sinyalnya tidak akan memberikan titik tertinggi atau terendah yang pasti untuk Anda. Itulah sebabnya indikator ini tidak terlalu berguna di pasar yang terikat kisaran harga (range-bound market): jika Anda hanya mengandalkan MACD untuk menentukan titik masuk, pada saat indikator ini mengejar harga saat ini, harga bisa saja sudah naik atau turun begitu jauh dalam saluran harga sehingga tidak ada lagi ruang yang cukup untuk meraih keuntungan.

Saat menggunakan MACD di pasar momentum, di mana harga telah menembus support atau resistance dan mencapai titik tertinggi atau terendah baru, sinyal MACD bisa mulai menunjukkan divergensi, yang mengindikasikan tren mungkin melemah padahal sebenarnya tidak. Dalam situasi ini, perhatikan grafik harga itu sendiri, dan bandingkan apa yang dikatakan grafik dengan apa yang ditunjukkan indikator.

Misalnya, katakanlah GBP/USD telah menembus resistance dan mencapai titik tertinggi baru. MACD memberi sinyal breakout dengan melintasi garis sinyalnya, tetapi saat harga terus naik, MACD tidak mencapai titik tertinggi baru, yang menunjukkan divergensi, dan Anda mungkin bertanya-tanya apakah tren sedang melemah. Sementara itu, harga terus naik.

Apakah Anda harus keluar? Tidak. Perhatikan grafik.

Saat GBP/USD terus naik, harga akan berfluktuasi dalam tren jangka pendek dan menengah, turun sedikit lalu naik lagi. Ini disebut “market jitters” atau “swing lows” (jika pasangan mata uangnya turun, ini disebut “swing highs”). Jangan biarkan itu mengganggu Anda; itu adalah hal yang sangat normal.

Perhatikan bahwa setiap swing low baru lebih tinggi dari yang sebelumnya. Pasar tidak turun begitu banyak sehingga tren jangka panjang berubah; pasar hanya retrace (mundur) sebentar, lalu melanjutkan kenaikannya. Itu terlihat seperti seseorang yang menggiring bola basket ke atas bukit, setiap dribble lebih tinggi dari yang sebelumnya. (Tentu saja, Anda harus memastikan bahwa stop Anda cukup jauh sehingga fluktuasi tersebut tidak memicu dan membuat Anda keluar dari posisi yang menguntungkan. Semoga broker Anda menawarkan trailing stop, sehingga stop bergerak mengikuti harga naik, mengunci keuntungan Anda.)

Tunggu pola itu berubah. Ketika swing low turun lebih rendah dari yang sebelumnya, itulah saat untuk keluar. Tutup posisi Anda, lalu duduk dan hitung keuntungan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *